13.19
adi rahman
Hidupku berbeda dengan orang pada umumnya. Aku sering muncul di media-media sosial (medsos) utama dan populer. Bahkan kalau ada media sosial baru, aku akan menganalisa medsos itu, melakukan ekstrapolasi ke masa 5 sampai 10 tahun mendatang. Dengan begitu aku mampu memprediksi tingkat popularitas, kemudahan pemakaian sekaligus potensi bisnisnya. Sehingga aku mampu memutuskan sekarang untuk membuat atau tidak membuat akun di medsos yang baru muncul itu. Aku tidak hanya sering muncul, tetapi juga muncul secara rutin, periodik dan berkala. Bisa dikatakan aku mampu mengupdate kegiatanku sehari-hari di medsos dalam hitungan jam. Pengikutku tidak akan kekurangan bahan untuk dibahas mengenai kehidupanku. Pengikutku tidak perlu ragu akan akan kehilangan tren. Justru akulah pembuat tren-tren. Aku pelopor bukan pengekor. Aku aktor bukan penonton drakor.
Hidup adalah tentang mengekspos momen-momen indah dalam hidupku. Tidak ada ekspos tidak ada memori dan momen, tidak ada memori dan tidak momen sama saja dengan tidak ada kehidupan. Aku selalu menyebarkan dokumentasi tentang Ulang tahunku, ulang tahun temanku, ulang tahun ibuku, ulang tahun ayahku, ulang tahun tetanggaku, ulang tahun ikan koi-ku, ulang tahun ikan koi peliharaan kakakku, ulang tahun ikan koi peliharaan ibu ku, ulang tahun satu tahun aku memelihara ikan koi, ulang tahun ulang tahun dan ulang tahun lain-lainnya. Aku tidak akan mampu membuat daftar ulang tahun dan momen yang bersejarah itu. Semua harus dirayakan, diingat dan diabadikan. Bukankah yang abadi itu momen - bukan sekadar gambar dan foto? Kalau aku boleh merubah syair lagu, maka syair lagu Noah yang terkenal itu adalah "tidak ada yang abadi selain momen". Maka pekerjaanku mengupdate sosial media adalah mengabadikan keabadian. Pekerjaanku adalah pekerjaan keabadian. Tak lekang oleh waktu. Tak lekang oleh zaman.
Apa artinya hidup tanpa eksposure dan eksis di medsos? Mereka yang nama dan mukanya tidak pernah muncul di media sosial; apa arti hidup mereka? Tidak ada yang mengenal. Tidak ada yang mengenang mereka. Mereka tidak punya gambar dan foto untuk di-share, apalagi momen indah yang membuat iri semua orang. Mereka adalag makhluk-makhluk yang tertelan zaman. Zaman tidak mengenal mereka. Mereka pun tak mengenal zaman. Mungkin yang dipahami dan dikenal orang-orang macam ini adalah matahari dan hujan. Hhmmm.... apa istimewanya matahari? Matahari terbit di pagi hari dan tenggelam di sore hari. Itu sudah terjadi sejak lama. Mungkin sejak bumi ini ada. Untuk apa mengenal kejadian-kejadian yang sudah pasti dan sudah ada sejak lama (baca: kuno)? Apa istimewanya hujan? Ya seperti itulah hujan. Air yang mengucur dari atas sana. Sesuatu yang sudah pasti dan sudah terjadi sejak lama (baca:kuno).
Hidup adalah kebaruan, perhatian dan antisipasi. Selalu mengikuti berita dan tren terbaru. Mampu menarik perhatian khalayak ramai, kalau perlu menjadi perhatian mereka yang lebih terkenal dan lebih "selebriti" dari kita. Mampu mengantisipasi sesuatu yang akan jadi populer lebih dahulu dari yang lain. Itu agar menunjukkan aku mampu membaca zama lebih baik dari yang lain. Itu aku lakukan untuk menunjukkan aku lebih keren daripada yang lain.
Itulah hidupku. Hidup yang bahagia dan sesuai dengan tren-tren masa kini. Sampai jumpa di medsos. Sampai jumpa di puncak tertinggi eksposure medsos.
