Jumat, 26 Juni 2009

Masa Depan Hubungan Amerika - Islam

Sepertinya, hikmah krisis global sejenak melupakan 'kelabu'nya hubungan negara adikuasa Amerika dengan Islam. 'Yes !We can' sebagai semboyan kampanye Obama akan diuji. Apakah ia benar-benar 'Can' membangun dunia yang lebih damai dan sejuk ? Apakah dia benar-benar 'Can Do' menjadikan Islam sebagai ke
Survei yang dilakukan www.WorldPublicOpinion.org ’ bekerjasama dengan University of Maryland, Desember 2006 sampai Februari 2007 lalu, menunjukkan hal itu. Mayoritas responden di empat negara Islam yang disurvei –Indonesia, Pakistan, Mesir, dan Maroko– percaya bahwa Amerika Serikat bertujuan untuk memperlemah dan memecah-belah dunia Islam. Responden yang berpendapat seperti itu rata-rata 79%, mulai dari Indonesia dan Pakistan (73%) sampai Mesir (92%).
Mayoritas responden (rata-rata 79%) berpendapat bahwa Amerika sedang berusaha untuk menguasai minyak di Timur Tengah. Dan malah dalam jumlah mayoritas pula (rata-rata 64%), responden percaya bahwa Amerika bertujuan menyebarkan Kristen di Timur Tengah. ‘’Sementara para pemimpin Amerika Serikat merancang konflik itu sebagai perang melawan terorisme, penduduk di dunia Islam berpendapat Amerika sedang melakukan perang melawan Islam,’’ kata Steven Kull, editor ‘’WorldPublikOpinion.org’’, di televisi Al- Jazeera, beberapa bulan yang lalu.
Anda sendiri berpendapat apa ?

Kamis, 25 Juni 2009

Human Rights Watch: Melarang Berkerudung Melanggar HAM

Siapa Berani Melompat ?

Sebuah organisasi yang lahir dari kondisi yang terhimpit, sakit dan terpinggirkan akan memiliki militansi yang membuat semua mata terpaku ke arah mereka. Dalam konteks Indonesia, era kolonialisasi telah menyuguhkan perjuangan Diponegoro, Sisingamangaraja, Cut Nyak Dien hingga Pattimura/Thomas Matulessy yang dipenuhi dengan darah - tidak seperti pejuang reformasi yang pada akhirnya naik mobil ber-AC nan mewah.

Dalam konteks Palestina semua organisasi yang lahir adalah militan. Maka kalau semua militan parameter apalagi yang membuat sebuah organisasi menjadi garda depan perubahan ? Parameter apalagi yang membaut sebuah kumpulan 'berani-mati' menjadi lebih 'berani-mati' daripada yang lain?

Parameternya adalah Rasulullah SAW. Paremeternya adalah keberanian menyongsong surga, meski kaki masih menapak di bumi, yaitu keberanian menantang mati di medan jihad. Karena 'mati' di medan jihad adalah tiket VIP masuk surga dengan pengawalan bidadari bermata jeli.

Dalam konteks era dotcom dewasa ini, mereka adalah yang berani bermimpi besar dan 'melompat'. Bila di kaitkan dengan Palestina adalah mereka yang bercita-cita mengusir Yahudi dari tanah Palestina sejauh-jauhnya, meski ditengah-tengah mereka banyak penyeru perdamaian atau sekadar gencatan senjata 'main=main'. Mereka yang menonjol adalah yakin bahwa peradaban Islam bukanlah tandingan Kapitalis Amerika apalagi komunis-sosialis. Yaitu mereka yang yakin khilafah akan melindas semua keraguan barat dan keraguan umat Islam sendiri.

Maka apakah kita masih percaya dengan Partai-partai 'mainan' yang berebut kursi, namun tak pernah paham arti berjuang dengan darah dan luka yang menyayat-nyayat seperti di Indonesia ?

Berikut organisasi yang telah ikut bagian dalam pemilihan umum dalam Otoritas Nasional Palestina :

Rabu, 24 Juni 2009

Sang Juara

Sepertinya obrolan para penggemar sepakbola masih terus tertuju pada pertandingan tanggal 28 Mei di ‘the eternal city’ Roma. Final liga champion tahun ini menjadi pusat perhatian karena mempertemukan dua juara di negaranya masing-masing. Manchester United sebagai juara ‘Barclays English Premier Leage’ di Inggris dan FC Barcelona sebagai kampiun ‘La Liga’. Bukan hanya pertemuan antar juara, final liga champion tahun ini juga merupakan pertemuan dua calon pemain terbaik dunia yaitu CR7 atau Christiano Ronaldo dan Lionel ‘Messidona’ Messi. Lebih daripada itu pertemuan dua tim daratan Eropa ini adalah pertemuan dua tim yang selalu memainkan strategi menyerang.

Salah satu factor juara adalah konsistensi. Dengan modal itulah, kemarin, FC Barcelona akhirnya membawa pulang tropi liga champions dengan mengalahkan MU dengan skor 2 – 0. Konsistensi untuk bermain menyerang dan konsistensi untuk terus mengasah kelebihan dan membuang jauh-jauh kekurangan adalah kunci kemenangan mereka. Postur yang kalah tinggi ditutupi dengan skill individu yang mengagumkan plus dihiasi strategi bola cepat dari kaki ke kaki yang membingungkan lawan.

“El Barca” Kalian pantas jadi juara.

ESCAPOLOGY

Siapa bisa melarikan diri seratus kali, dari 100 penjara yang berbeda dengan cara yang berbeda pula ?”

Siapa bisa melarikan diri dari 100 masalah berbeda dengan cara yang berbeda ?”

Melarikan diri masalah gampang. Tidak perlu ilmu, tak perlu belajar bertahun-tahun untuk mempraktekkannya dengan sempurna. Melarikan diri dari masalah merupakan dorongan naluriah manusia. Sehingga semua orang punya potensi untuk melakukannya.

Ngga usahlah belajar. Belajar bikin pusing.”

Ngga usahlah ngaji, nanti disuruh ngajarin orang, disuruh ceramahlah, inilah. Itulah. Iiih ngeri. Aku kan grogian. Aku kan ilmunya masih sedikit.”

Tak usahlah jadi panitia anu, nanti disuruh tanggung jawab itu dan ini.”

Baris kata-kata di atas keluar dari para ahli ‘melarikan diri’ dari masalah. Mungkin betul bila mereka tetap melakukannya (menyelesaikan masalah-ed), ia akan mengahadapi kesulitan. Namun, haruskan masalah dan kesulitan itu dibiarkan saja. Bila kita diamkan saja maka sama saja kita membuat masalah baru. Masalah harus dihadapi. Ketakutan, ketidakmampuan dan keraguan merupakan sesuatu yang bisa dihilangkan. Semua orang bisa mempelajari bagaimana cara menghilangkannya.

Just do it for Allah, selebihnya let HIM decide.

Pwt; 19-01-04

BERMUDA

Bermuda adalah nama sebuah kawasan di sebelah tenggara Amerika Serikat yang penuh misteri. Konon puluhan kapal dan pesawat telah hilang di kawasan itu pasca Perang Dunia II. Karena anehnya peristiwa yang terjadi, orang-orang mulai berteori tentang apa yang sebenarnya terjadi di sana. Ada yang menduga daerah itu merupakan pangkalan alien atau UFO. Dan ada juga yang berpendapat bahwa segitiga Bermuda adalah pusatnya jin dan iblis. Yeah.. whateverlah.

Ada banyak misteri dalam kehidupan ini. Sayangnya, semua itu sering membuat kita sedih. Kita sering salah merespon misteri. Ada misteri yang memang tidak mungkin kita pecahkan. Ada misteri yang menjadi latar belakang peristiwa-peristiwa bersejarah, seperti Perang Dunia I dan II, Perang Vietnam, Perang Teluk dll. Semua itu adalah hasil perbuatan manusia dan misteri yang mesti diungkap pun misteri buatan manusia-demi melindungi kehidupan manusia itu sendiri.

Namun, ada misteri yang lebih hakiki. Misteri itu adalah: Dari mana kita ? Hendak kemana kita (di dunia ini) ? Untuk apa kita (ada di dunia) ? Mengapa kita hidup (di dunia) ? Setelah kita mati, lalu apa ?

Boleh anda mengatakan pertanyaan tadi tidak elite atau terlalu berat. Dan mungkin sebagian lain bilang pertanyaan tadi terlalu bikin pusing.

Berat atau ringan tidak menjadi soal. Masalahnya adalah mau tidak kita belajar. Kita telah diberi banyak potensi. Kita telah mengalami berbagai macam bentuk kekecewaan. Haruskan kekecewaan itu terus datang ? Merusak tempurung kepala kita dan membuat lari pengetahuan-pengetahuan dan ilmu-ilmu yang telah susah payah kita dapatkan ?

Pwt;17-01-04

Kaya Rasa, Kaya Makna



Ingat kaya lupa bahagia, itulah tema banyak kehidupan. Ketika miskin tidak bisa makan enak karena tidak punya uang, setelah kaya lagi-lagi tidak bisa makan enak karena dilarang dokter. Tatkala hidup sederhana tidak sempat berbahagia bersama keluarga karena terlalu sibuk mencari nafkah, setelah kaya lagi-lagi tidak bisa berbahagia bersama keluarga karena keburu bubar (ada yang cerai, ada yang meninggal).

Sebagaimana dicontohkan oleh kehidupan Presiden AS Barrack Obama yang latar belakangnya tidak disukai banyak orang (orangtua bercerai ketika umurnya masih kanak-kanak, dipelihara ayah tiri di negeri yang jauh dll), yang terpenting bukan apa yang terjadi dalam kehidupan, melainkan bagaimana mengolahnya menjadi indah.

Serupa simfoni dengan alat musik yang beragam, hidup juga berisi beragam bahan (naik-turun, dipuja-dicaci), tetapi ia yang berhasil mengolah bahan-bahan kehidupan akan mendengar simfoni indah dalam diri. Serupa sampah yang diolah indah oleh ibu pertiwi menjadi bunga, bahkan kemarahan pun bisa diolah menjadi keteduhan. Inilah tanda-tanda manusia yang mulai kaya rasa sekaligus kaya makna.

Berempati dengan kehidupan yang kelelahan seperti inilah yang menjadi gaya Gede Prama dalam menulis. Dengan kejernihan pikiran dan kebijakan yang menonjol dibanding penulis-penulis lain di Indonesia, Gede Prama dengan bijak mengajak para pembacanya untuk mengejar harta secukupnya, kemudian mengalokasikan waktu untuk mengolah bahan-bahan kehidupan menjadi panorama indah kehidupan.

Pwt, 24 Jun (Gramedia/Kompas 19 Jun 09)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons