Sebenarnya pertanyaan yang lebih menggelitik adalah benarkah ada sosok yang bernama Noordin m. Top ?
Ya, seperti dr. Azahari tidak ada bukti jelas tentang siapa sebenarnya dia. Kematian menggulung semua misteri ke dalam alam lain yang entah bagaimana kita bisa melihatnya. Kematian Dr. Azahari, Amrozi cs dan sekarang (katanya) Noordin M Top membawa pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang jaringan mereka ke alam kubur. Sampai sekarang kita tak pernah tahu bagaimana mereka semua mendapatkan uang untuk aksi mereka itu. Kalaupun mereka mendapatkan lewat jalur 'panas'-merampok misalnya- polisi terlalu pintar menangkap perampok, pencuri dan sejenisnya. Baru-baru ini saja, perampokan uang Bank BNI sebesar Rp 18 M bisa di pecahkan. Kalau Amrozi cs atau Noordin Top cs merampok pasti sudah dari dulu ketangkep. Kalau uangnya di transfer dari luar negeri, malah lebih gampang bagi polisi untuk melacaknya. Apalagi-kata seorang staf Kedutaan Arab Saudi yang kebetulan pernah jadi Uztad saya- dana-dana bantuan dari Timur Tengah pasca 9/11 sulit masuk ke secara elektronik, sehingga tren pengiriman uang pasca 9/11 adalah dibawa cash. Kalaupun Noordin cs dikirimin cash tentu mudah diendus polisi. Ga, mungkin kan bawa uang kertas Jutaan tanpa menimbulkan kejanggalan.
Yang membuat kejanggalan semakin besar adalah prosesi penyergapan Temanggung kemarin. Untuk lebih memudahkannya saya simpulkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut :
090809
Ya, seperti dr. Azahari tidak ada bukti jelas tentang siapa sebenarnya dia. Kematian menggulung semua misteri ke dalam alam lain yang entah bagaimana kita bisa melihatnya. Kematian Dr. Azahari, Amrozi cs dan sekarang (katanya) Noordin M Top membawa pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang jaringan mereka ke alam kubur. Sampai sekarang kita tak pernah tahu bagaimana mereka semua mendapatkan uang untuk aksi mereka itu. Kalaupun mereka mendapatkan lewat jalur 'panas'-merampok misalnya- polisi terlalu pintar menangkap perampok, pencuri dan sejenisnya. Baru-baru ini saja, perampokan uang Bank BNI sebesar Rp 18 M bisa di pecahkan. Kalau Amrozi cs atau Noordin Top cs merampok pasti sudah dari dulu ketangkep. Kalau uangnya di transfer dari luar negeri, malah lebih gampang bagi polisi untuk melacaknya. Apalagi-kata seorang staf Kedutaan Arab Saudi yang kebetulan pernah jadi Uztad saya- dana-dana bantuan dari Timur Tengah pasca 9/11 sulit masuk ke secara elektronik, sehingga tren pengiriman uang pasca 9/11 adalah dibawa cash. Kalaupun Noordin cs dikirimin cash tentu mudah diendus polisi. Ga, mungkin kan bawa uang kertas Jutaan tanpa menimbulkan kejanggalan.
Yang membuat kejanggalan semakin besar adalah prosesi penyergapan Temanggung kemarin. Untuk lebih memudahkannya saya simpulkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut :
- Ngapain Densus 88 berteriak 'Siapa di dalam?' hanya sekadar untuk tahu siapa di dalam - padahal situasi saat itu dikesankan berbahaya dan menegangkan ?
- Kalau mereka (densus 88) bisa tahu ada teroris tinggal di situ - di sebuah desa yang notabene jauh, terpencil dan telah menangkap pemilik rumah dan keluarganya, urgensi apakah gerangan yang membuat densus menanyakan "siapa di dalam?" ?
- Penyergapan kemarin tidak bisa dianggap terencana dan efektif karena hasilnya adalah kematian - padahal densus tak tahu siapa di dalam. Buktinya sang petugas menanyakan "siapa di dalam?'
090809
1 comments:
Yah, walaupun masih banyak kejanggalan di sana-sini, mudah-mudahan sebentar lagi ada klarifikasi dari pihak kepolisian mengenai duduk perkara yang sebenarnya. hal ini mungkin akan dapat membuat masyarakat tenang.
Namun, benar tidaknya Noordin telah meninggal. kita tetap harus waspada sebab anggota sel jaringan yang lain besar kemungkinan masih ada dan dikhawatirkan akan kembali membuat aksi teror.
Membuat Website
Posting Komentar