Berita-berita hukum sedang menjadi 'anak emas' media-media belakangan ini. Kasus hukum seperti menjadi rantai yang terputuskan sejak munculnya ribut-ribut kematian Nasrudin hingga kasus pajak sekarang ini. Muncul pertanyaan adakah yang lebih menarik perhatian daripada itu semua ? Bisa jadi kalau ada bom lagi atau teroris yang mati jawabannya adalah "ya". Berita sebenarnya tak harus dicari. Berita sudah ada di sekitar manusia dari dulu. Berita adalah kehidupan manusia itu sendiri. Sehingga ketika seorang wartawan (baca: media) memahami lekuk-lekuk kehidupan masyarakat ia akan mendapati berita setiap detik setiap menit.
Politik pemberitaan adalah berita itu sendiri. Ini yang ingin saya tulis. Politik dan pemberitaan adalah dua hal yang teknis dan berbeda. Teknis karena ada disiplin ilmu tersendiri untuk masing-masing istilah itu.
Politik sebagai sebuah ilmu dan fenomena sosial kemanusian tentu akan amat panjang bila dikupas tuntas. Begitu juga pemberitaan (baca: media & jurnalisme). Tetapi bila kita hubungkan dengan kehidupan sehari-hari, keduanya bisa lebih sederhana di pertontonkan.
Kalau boleh cerita sedikit, td malam saya dan teman kelaparan di sebuah tempat yang jauh dari keramaian dan perkotaan. Perut lapar. Dan akhirnya diputuskan bikin mie goreng. Ambil panci, isi air, siapin kayu bakar, bikin api kemudian ditaruhlah panci di atas api. Lima belas menit kemudian, mie goreng sudah terhidang dan siap dimakan. Mak nyusss !
Politik itu seperti mie yang harus dipanaskan. Air itu masyarakat, media itu bilah-bilah kayu yang terbakar, proses politik itu air yang mendidih dan agenda (baca: kepentingan) politik adalah mie yang siap di santap "sang tuan".
-a.r.n.i_
Politik pemberitaan adalah berita itu sendiri. Ini yang ingin saya tulis. Politik dan pemberitaan adalah dua hal yang teknis dan berbeda. Teknis karena ada disiplin ilmu tersendiri untuk masing-masing istilah itu.
Politik sebagai sebuah ilmu dan fenomena sosial kemanusian tentu akan amat panjang bila dikupas tuntas. Begitu juga pemberitaan (baca: media & jurnalisme). Tetapi bila kita hubungkan dengan kehidupan sehari-hari, keduanya bisa lebih sederhana di pertontonkan.
Kalau boleh cerita sedikit, td malam saya dan teman kelaparan di sebuah tempat yang jauh dari keramaian dan perkotaan. Perut lapar. Dan akhirnya diputuskan bikin mie goreng. Ambil panci, isi air, siapin kayu bakar, bikin api kemudian ditaruhlah panci di atas api. Lima belas menit kemudian, mie goreng sudah terhidang dan siap dimakan. Mak nyusss !
Politik itu seperti mie yang harus dipanaskan. Air itu masyarakat, media itu bilah-bilah kayu yang terbakar, proses politik itu air yang mendidih dan agenda (baca: kepentingan) politik adalah mie yang siap di santap "sang tuan".
-a.r.n.i_
0 comments:
Posting Komentar