Asal Usul Istilah "Nation State"
Ilmu politik identik dengan kepengurusan negara atau dikenal dengan istilah "nation" atau "state". Apakah "nation" atau "state" itu sebuah institusi? Penguasa? Otoritas? Sistem nilai? Atau Apa?
Free Ebook - Ebook Gratis
ABC's Political Economy. Comprehensive coverage of all politics sciences,themes and term. Buku panduan politik tingkat lanjut. Lengkap dan mendalam. Jangan baca kalau anda tidak ingin "melek politik"
SANG PUJANGGA
Jatuh cinta membuat orang jadi pujangga. Terbitnya matahari dapat diubahnya bak emas kemilau yang menerangi dunia hingga bayangan pun malu tercipta di balik benda-benda.
PILAR-PILAR SPIRITUALITAS CAK NUN
Siapa yang tak kenal Cak Nun ? Para pemerhati budaya, sastra dan pergerakan pasti mengenalnya. Sepak terjangnya dapat dilacak hingga ke awal 1970an hingga era kontemporer yaitu momen dimana rezim Soeharto roboh. Banyak yang tidak sepemikiran, namun tidak sedikit pula yang mensejajarkannya dengan Gus Dur bahkan Wali Songo. Memang selevel itukah Cak Nun ?
Sabtu, 24 Desember 2016
Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Menulis ?
Sabtu, 26 November 2016
Kontribusi Ulama Islam Dalam Ilmu Ekonomi
mendalaminya lagi di perguruan tinggi tentu kenal dengan Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus hingga John Nash - ekonomo peraih hadiah nobel yang kisah hidupnya telah difilm-kan. Nama-nama ini adalah nama-nama ilmuwan barat tentunya. Namun, tahukah anda ada juga ilmuwan Islam yang punya pandangan tajam tentang ekonomi. Ilmuwan ini lebih dikenal sebagai ahli fiqih dan ulama dikalangan umat Islam.
Dia adalah Ibnu Taymiyah. Ilmuwan yang hidup pada abad 13 ini telah mengungkapkan pandangannya tentang hubungan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand). Hubungan antara supply dan demand sudah umum diketahui, saya tidak akan membahasnya di sini. Baru pada abad ke 18, Afred Marshal menjelaskan hubungan antara penawaran dan permintaan menggunakan diagram sebagaimana yanh kita kenal sekarang.
Kurva penawaran dan permintaan sebagaimana yang kita ketahui, meskipun terpisah sebenarya adalah satu kesatuan. Maksud saya, hubungan antara supply and demand adalah berupa siklus. Contoh : Pada saat suatu barang x yanh berkualitas dan unik diluncurkan di pasar, harganya cenderung tinggi karena permintaan atas barang tersebut pun tinggi. Selanjutnya, industri barang x berkembang. Produsen barang x bertambah. Para produsen pun berusaha memaksimalkan harga dengan meningkatkan volume produksi. Akibatnya adalah over-supply dan harga sedikit demi sedikit turun. Pada jangka panjang pasar jenuh, harga sampai pada titik terendah. Akhirnya, industri berinovasi dan mengembangkan produk baru agar pasar bergairah kembali. Lalu siklus berulang kembali.
Minggu, 13 November 2016
Ujian
Saya kira banyak umat muslim yang tahu. Cerita 25 nabi nabi diajarkan sejak SD. Buku-buku tentang kisah 25 nabi juga banyak dijual di toko-toko buku. Sampulnya bagus dan di dalamnya dihiasi dengan gambar-gambar yang menarik.
Siapa yang memahami ujian yang menimpa nabi Ayub?
Tahu banyak, tapi memahami belum tentu. Paham lebih dari sekadar tahu. Paham yang saya maksud lahir dari pengalaman. Seperti anda paham kondisi jalanan di Jakarta karena pernah ke sana. Atau seperti anda paham rasa pedas cabe rawit karena kemarin anda baru makan cabe rawit.
Nabi Ayub adalah simbol dari ketabahan dan luka. Setiap nabi punya titik tekan dalam ajarannya. Maka nabi Ayub cocok untuk yang sedang bergulat dengan masalah pribadi dan bergulat memperjuangkan keutuhan keluarga.
Semoga kisah 25 nabi-nabi menjadi acuan hidup kita. Lebih dari itu, kisah mereka merasuk dalam hidup dan menjadikan semua itu penguat langkah-langkah kita dimana pun kita berada. Aminn....
Selasa, 01 November 2016
Arti Apresiasi - Sebuah Kisah Nyata
Seorang anak muda mendaftar untuk posisi manajer di sebuah perusahaan besar.
Dia lulus interview awal, dan sekarang akan bertemu dengan direktur untuk interview terakhir.
Direktur mengetahui bahwa dari CV-nya, si pemuda memiliki akademik yg baik.
Kemudian dia bertanya" apakah kamu mendapatkan beasiswa dari sekolah ?"
Kemudian si pemuda menjawab tidak.
"Apakah ayahmu yg membayar uang sekolah ?""Ayah saya meninggal ketika saya berumur 1 tahun, ibu saya yang membayarkannya"
"Dimana ibumu bekerja ?""Ibuku bekerja sebagai tukang cuci."
Si direktur meminta si pemuda untuk menunjukkan tangannya.
Si pemuda menunjukkan tangannya yg lembut dan halus.
"Apakah kamu pernah membantu ibumu mencuci baju ?"
"Tidak pernah, ibuku selalu ingin aku untuk belajar dan membaca banyak buku. Selain itu, ibuku dapat mencuci baju lebih cepat dariku."
Si direktur mengatakan "aku memiliki permintaan. Ketika kamu pulang ke rumah hari ini, pergi dan cuci tangan ibumu.
Kemudian temui aku esok hari."Si pemuda merasa kemungkinannya mendapatkan pekerjaan ini sangat tinggi.
Ketika pulang, dia meminta ibunya untuk membiarkan dirinya membersihkan tangan ibunya.
Ibunya merasa heran, senang tetapi dengan perasaan campur aduk, dia menunjukkan tangannya ke anaknya.
Si pemuda membersihkan tangan ibunya perlahan. Airmatanya tumpah.
Ini pertama kalinya dia menyadari tangan ibunya sangat berkerut dan banyak luka.
Beberapa luka cukup menyakitkan ketika ibunya merintih ketika dia menyentuhnya.
Ini pertama kalinya si pemuda menyadari bahwa sepasang tangan inilah yg setiap hari mencuci baju agar dirinya bisa sekolah.
Luka di tangan ibunya merupakan harga yg harus dibayar ibunya untuk pendidikannya, sekolahnya, dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan ibunya, si pemuda diam2 mencuci semua pakaian tersisa untuk ibunya,Malam itu, ibu dan anak itu berbicara panjang lebar.
Pagi berikutnya, si pemuda pergi ke kantor direktur.Si direktur menyadari ada air mata di mata sang pemuda.
Kemudian dia bertanya, " dapatkah kamu ceritakan apa yg kamu lakukan dan kamu pelajari tadi malam di rumahmu ?"
Si pemuda menjawab," saya membersihkan tangan ibu saya dan juga menyelesaikan cuciannya"
"Saya sekarang mengetahui apa itu apresiasi. Tanpa ibu saya, saya tidak akan menjadi diri saya seperti sekarang.
Dengan membantu ibu saya, baru sekarang saya mengetahui betapa sukar dan sulitnya melakukan sesuatu dengan sendirinya.
Dan saya mulai mengapresiasi betapa pentingnya dan berharganya bantuan dari keluarga"
Si direktur menjawab,"inilah yg saya cari di dalam diri seorang manajer.
Saya ingin merekrut seseorang yg dapat mengapresiasi bantuan dari orng lain, seseorang yg mengetahui penderitaan orang lain ketika mengerjakan sesuatu, dan seseorang yg tidak menempatkan uang sebagai tujuan utama dari hidupnya""Kamu diterima"
Seorang anak yang selalu dilindungi dan dibiasakan diberikan apapun yg mereka inginkan akan mengembangkan " mental ke'aku'an" dan selalu menempatkan dirinya sebagai prioritas.
Dia akan tidak peduli dengan jerih payah orangtuanya. Apabila kita tipe orang tua seperti ini, apakah kita menunjukkan rasa cinta kita atau menghancurkan anak2 kita ?
Kamu dapat membiarkan anak2mu tinggal di rumah besar, makan makanan enak, les piano, menonton dari TV layar besar.
Tetapi ketika kamu memotong rumput, biarkan mereka mengalaminya juga. Setelah makan, biarkan mereka mencuci piring mereka dengan saudara2 mereka.
Ini bukan masalah apakah kamu dapat memperkerjakan pembantu, tetapi ini karena kamu ingin mencintai mereka dengan benar.
Kamu ingin mereka mengerti, tidak peduli seberapa kayanya orangtua mereka, suatu hari nanti mereka akan menua, seperti ibu si pemuda.
Yang terpenting, anak2mu mempelajari bagaimana mengapresiasi usaha dan pengalaman mengalami kesulitan dan belajar kemampuan untuk bekerja dengan orang lain agar se gala sesuatu terselesaikan.
Coba untuk melanjutkan cerita ini ke orang2 yg anda kenal. Ini mungkin dapat mengubah kehidupan seseorang.
Minggu, 09 Oktober 2016
Puisi Pernikahan
Kau titipkan dia padaku
KATA APA ?
Kata apa yang bisa menggambarkan perasaan?
Rabu, 03 Agustus 2016
You're the only exception
Rabu, 04 Mei 2016
Label
Label itu seiring waktu dan jaman berkembang. Awalnya konsep diri yang kita punya sejauh bahwa : saya manusia dan saya anaknya x dan y. Pada tahap lebih lanjut anda bisa bilang "saya orang indonesia, mereka orang belanda dst
Pada akhirnya, label itu tertumpuk dan berfariasi. Berubah ubah seiring waktu dan umur. Bagusnya kita juga bisa melabeli orang lain. Dan lebih hebatnya lagi, orang lain dapat mengadopsi, mengambil bahkan meyakini label yang kita berikan kepadanya. Artinya, dengan label, anda bisa melabeli monyet sebagai merpati, babi sebagai sapi atau bahkan anjing sebagai tikus. Tanpa kita semua sadar bahwa itu adalah sekadar label.
Ini ulasan yang sederhana. Akan tetapi, darah telah mengucur karena label, antar sahabat ada yang saling membenci karena label, ada orang yang bunuh diri karena label, sebagian lagi malah berdikari, menginspirasi dan sukses karena label juga.
Pada akhirnya, kita memilih dan menikmati label label yang ada di sekitar. Jadi, tak perlu saya ingatkan untuk mencari apa yang ada di balik label. Toh kita semua menikmatinya.
Sekarang, mau anda labeli apa saya ini? Saya taat dan pasrah saja. Lha wong cuma label. Gitu aja kok repot :D
Jumat, 29 April 2016
How do you define yourself?
We are longing for that finish line. The line where we can take a deep breath and relieved.
I think the quest for that answer is not our purpose as human being. Our purpose is to keep going to the unlimited. Look at our universe, it keeps growing bigger and bigger. If you dont believe that, check some latest astronomical article that say universe is getting bigger and bigger in an unbelievable accelaration.
Atheist says that human being is just the effect of "the big bang". Religious says that human being is a God creation with certain purposes written in holy books.
When you feel thay you are really close to the answer, that is a moment when you're thrown away from the answer.
Maybe it's a paradox. But, I feel that way.
Sabtu, 23 April 2016
Melodi Perjalananku...
Selasa, 12 April 2016
Thank You
Cinta mungkin tak terlalu kuat menyatukan perbedaan yang ada. Cinta mungkin terlalu menyesakkan untuk menyatukan perbedaan yang selalu muncul. Cinta mungkin hanya sekadar pemanis bibir dimana kenyamanan pribadi dan omongan orang bisa mengalahkannya. Cinta mungkin hanya sekadar hiasan di novel dan film-film dimana dia harus diusir dari kehidupan nyata, karena kehidupan nyata hanya membutuhkan barang-barang dan kenyamanan badani bukan ketulusan hati dan kasih sayang. Cinta mungkin hanya fantasi di saat remaja dan harus dihilangkan ketika dewasa, karena orang dewasa hanya membutuhkan pekerjaan, uang, status, rumah, makan dan minum-tak lebih. Cinta adalah hayalan di kepala, karena ia tak mampu menyatukan apapun.
Jumat, 01 April 2016
Inflasi Hiburan
kira memang begitu. Tetapi, tulisan ini tidak dalam rangka menghentikan orang-orang yang
beribadah dan memakai jilbab/kerudung. Bagaimanapun kualitas aktivitas mereka saat ini.
Oleh karena itu, saya ingin menyoroti yang masih jarang dibahas. Yaitu hiburan di bulan
Ramadhan. Kondisi yang menarik adalah, justru tayangan hiburan di bulan Ramadhan malah
tambah banyak. Tayangan religius pun nambah, tetapi saya kira persentasenya kalah. Saya
belum punya data statistik pasti namun dari yang kita lihat seperti itulah kelihatannya.
Sebelum, berbuka dan sahur ada tayangan sinetron, lawak, musik, variety show (lawak,
talkshow atau quiz) mengambil durasi hampir 1 jam. Ada yang lebih. Bagi saya itu semua
adalah hiburan. Meski ada yang beralasan itu semua bermuatan religius. Namun, akan makin
jelas kelemahannya bila ditanya berapa persentase muatan religiusnya. Tidak terlalu
banyak nampaknya.
Bagi saya persentase muatan religius, bukanlah berita tentang keramaian di bulan
Ramadhan, kebiasaan selebriti di bulan Ramadhan dan sejenisnya. Bulan Ramadhan adalah
bulan membangun ruhiyah. Ruhiyah adalah kualitas ‘sinyal’ manusia terhadap Allah. Bila
telepon seluler menguat sinyalnya karena dekat dengan BTS, ‘sinyal’ manusia dan Allah
SWT menguat ketika manusia dekat dengan Allah. Caranya dengan terus menerus taat pada
perintahnya. Seolah-olah engkau Melihatnya atau paling tidak engkau merasakan bahwa Dia
mengawasimu.
Selamat Berpuasa.
250809
Selasa, 29 Maret 2016
Bocah Ingusan Dan Cinta Monyet
Minggu, 27 Maret 2016
Tuhan Aku Berguru KepadaMu
Tapi aku yakin ia menerima muridnya yang tinggal kelas
Kelasnya terbentang sejauh mata memandang
Nilainya dibagi selama nafas masih mengedari paru-paru
Memasuki sekolahMu pun aku terbentur gerbang
Hendak bagaimanakah aku akan mendaftar di sekolahMu
Aku tak akan mengaku binatang jalang, seperti Chairil
Atau menyatakan cinta bak kayu kepada api yang menjadikannya abu, seperti Sapardi
Teman-temanku penyair tak terkenal
Kisah hidupku tertulis di koran bungkus nasi
Mukaku jelaga yang menempel di langit kotor penjara
Tuhan aku berguru kepadaMu
Karena aku tahu Kau akan menerimaku kapan pun, dimana pun....
Minggu, 20 Maret 2016
Bekerja, Berusaha, Berbisnis
Sama-sama mencari penghidupan. Itu kata saya yang tidak pernah sekolah bisnis. Sama-sama mencari uang. Kata anak-anak sekolah dan mahasiswa yang tengah merancang dimana akan bekerja nanti. Sama-sama kewajiban manusia hidup di dunia. Itu kata para ustad, kiai, pendeta, moralis dll. Sama-sama harus dimiliki oleh sang pacar. Kata mahasiswi yang berharap tahun ini dilamar sang kekasih. Sama-sama syarat gengsi dan harga diri. Kata mahasiswa tingkat akhir yang berencana bertemu calon mertua tahun depan.
Itulah definisi. Kata Tan Malaka dalam Madilog, definisi menentukan apa dan bagaimana sesuatu itu akan dibahas, dipahami dan kemudian -kalau tidak malas- dipraktekan. Begitu juga pekerjaan, usaha dan bisnis tadi. Bagaimana kita memilih, menjalankan, memamerkan atau menyembunyikan ketiga hal tadi adalah tergantung definisi mana yang kita ambil.
Lalu definisi mana yang paling benar? Jangan jangan semuanya benar!
Kalau memang kebenaran bersifat subjektif, maka empati, lapang dada dan kesedian untuk bernegosiasi secara adil adalah landasannya. Kalau memang kebenaran bersifat objektif, maka kebersamaan dan saling memahami dalam pencarian adalah landasannya.
Minggu, 13 Maret 2016
Bingkai Waktu
Setiap masa lalu adalah sekarang. Setiap masa depan adalah sekarang. Dimensi waktu bukan lah kejadian bingkai demi bingkai (frame by frame). Dia adalah perubahan yang senantiasa terjadi di selembar bingkai. Masa lalu, saat ini dan masa depan ada di lembaran bingkai itu. Koordinatnya saja yang berbeda.
Saya membayangkan getaran macam apa yang ada di hati Einstein kita ia membayangkan dimensi waktu yang belum ada orang lain yang membuktikan dan membayangkan.
Seharusnya lebih dahsyat dari manusia pertama melihat gerhana matahari. Seharusnya seperti itu. Tapi tidak ada orang yang pernah tahu. Einstein sudah terlanjur meninggal.
Biarkan saya saja yang menunduk dan mengibarkan bendera putih di kaki kemenangan dan kemahakuasaan Tuhan.
13 Maret 2016
Senin, 07 Maret 2016
Melepas Materai Yang Terlanjur Ditempel
Dan apakah teman-teman pernah salah atau sering keliru menempel materai tersebut, sehingga teman-teman merasa menyesal, kesal dan merasa rugi ?. Tentunya teman-teman akan merasakan hal yang demikian. Lalu, tindakan apa yang teman-teman lakukan ?, kemungkinan besar teman-teman akan membuang Materai tesebut, karena materai yang sudah ditempelkan sulit akan dilepas, kalaupun bisa dilepas kemungkinan besar pasti materai itu akan robek dan tidak bisa digunakan lagi.
Nah, teman-teman tidak usah khawatir tentang masalah itu. Sekarang saya akan memberitahu bagaimana melepaskan materai tanpa sobek. Tolong simak secara seksama langkah kerja di bawah ini:
1. Teman-teman ambil Materai yang salah tempel.
2. Lalu teman-teman balik kertas yang sudah di tempel materai.
3. Ambil air dengan menggunakan jari teman-teman, lalu oleskan secara merata dan perlahan.
4. Biarkan meresap sebentar, kemudian lepaskan materai perlahan-lahan, niscaya materai tersebut akan lepas dengan mudah dan silakan gunakan lagi.
Bagaimana teman mudah bukan ?, Selamat Mencoba
By : Permadi, SP
Selasa, 26 Januari 2016
Melankolia Pejuang
Adalah aneh ketika cinta mampu menyatukan dan menjadi perantara permusuhan atau fenomena saling menjauhi. Jangan-jangan permusuhan yang terjadi karena cinta sejatinya tidak di awali oleh cinta. Tak mungkin cinta mengawali perpisahan. Bisa jadi ego yang mengantarkan kepada perpisahan. Tetapi, semua itu pantas dijalani. Itu semua episode yang suatu saat nanti akan kita kenang dengan indah.
Atau mungkin keindahan persatuan hanya semu. Karena yang sejati adalah kesendirian dan kematian. Persatuan menjadi indah karena kita tahu semua ini akan berakhir.
Hmm sebuah premis yang semua orang tahu, namun mengapa sekarang premis itu terasa begitu menyentuh. Kenapa dulu tidak?
Ya, pada akhirnya kita semua adalah pejuang pencari kebahagian dan keabadian. Akankah itu semua kita temukan di gelora cinta yang biru dan meluap-luap? Ataukah pada kepasrahan proses alami dan intuisi yang kadang membawa kita ke tempat yang salah sebelum sampai ke tempat yang sebenarnya dan sejati ?
Sabtu, 23 Januari 2016
Mencintai Tuhan vs Pacaran
Alasan klasik lain yang kadang, menurut saya betul tetapi terlalu di dramatisir adalah bahwa "cinta sejati manusia itu Tuhan". Lucunya, argumentasi dipakai ketika seseorang di tembak dan menolaknya karena cinta manusia itu di bawah cintanya kepada Tuhan.
Aduh-aduh... bagaimana mungkin cinta kepada manusia dibandingkan dengan cinta kepada Tuhan. Tidak ada sambungannya secara langsung. Kalau mau dipaksa di sambung-sambungin ya nyambung. Tapi sebenarnya kondisi itu seperti menolak cinta seseorang karena mencintai kakak kandung lebih besar daripada mencintai teman sekelas.
Apaaa inihh... !!!
Apakah rasa cinta itu sebuah benda? Sehingga cinta itu ada jenis-jenisnya? Ada besar-kecilnya? Ada cinta yang disana, ada cinta yang di sini. Apakah berpacaran dan bersuami istri itu otomatis di dalamnya ada cinta?
Tak perlu dijawab. Direnungkan saja.
Saya jadi ingat perkataan seorang guru ngaji, ketika ia membahas tentang mencintai dan bertaqarub (berusaha dekat) kepada Allah. Ia mengatakan untuk memahamkan cinta kepada Allah sulit dilakukan kepada orang yang belum pernah pacaran. Dengan pecaran kita memahami dan bisa membayangkan kata-kata indah antara kekasih dan yang dikasihi. Ketika setiap suara adalah suara kekasih, setiap makanan adalah makanan hasil masakan sang kekasih bahkan setiap gerakan kekasih adalah bagai gerakannya sendiri hingga ia sulit membedakan dirinya dengan sang kekasih.
Ah... tapi sudahlah. Pacaran kadang memang sudah jadi budaya modern penuh ego, hedonis, gaya hidup dan tak lagi murni cinta.
Bagaimana soal berdua-dua-an dan bersepi-sepi?
Dibagian kedua akan saya singgung sisi fiqihnya...
#sokpahamfiqih B-)
Senin, 04 Januari 2016
Pesan Pencopet Kepada Pacarnya
Sitti,
kini aku makin ngerti keadaanmu
tak kan lagi aku membujukmu
untuk nikah padaku
dan lari dari lelaki yang miaramu
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore
Aku bernyanyi di kamar mandi
Tubuhyu yang elok bersih kucuci
O, abang kekasihku
kutunggu kau di tikungan
berbaju renda
berkain baru)
Nasibmu sudah lumayan
Dari babu jadi selir kepala jawatan
Apa lagi
Nikah padaku merusak keberuntungan
ini bukan ngesah
Tapi aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau kandung
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore
mentari ngeloyor muntah di laut
mabuk nafas orang Jakarta
O, angin
O, abang
Sarapku sudah gemetar
menanti lidahu
njilati tubuhku)
Cintamu padaku tak pernah kusangsikan
tapi cinta cuma nomor dua
Nomor satu carilah keslametan
hati kita mesti iklas
berjuang untuk masa depan anakmu
Janganlah tanggung-tanggung menipu lelakimu
Kuraslah hartanya
Supaya hidupmu nanti sentosa
Sebagai kepala jawatan lelakimu normal
suka disogok dan suka korupsi
Bila ia ganti kau tipu
itu sudah jamaknya
maling menipu maling itu biasa
Lagi pula
di masyarakat maling kehormatan cuma gincu
Yang utama kelicinan
Nomor dua kebranian
Nomor tiga keuletan
Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta
inilai ilum masyakat maling
Jadi janganlah ragu-ragu
rakyak kecil tak bisa ngalah melulu
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore
Hari ini kamu mesti kulewatkan
karna lelakiku telah tiba
Malam ini
badut yang tolol bakal main akrobat
di dalam ranjangku)
Usahakanlan selalu menanjak kedudukanmu
usahakan kenal satu mentri
dan usahakan jadi selirnya
Sambil jadi selir menteri
tetaplah jadi selir lelaki yang lama
kalau ia menolak kau rangkap
sebagaimana ia telah merangkapmu dengan istrinya
berarti ia tidak tak tahu diri
Lalu depak saja dia
Jangan kecil hati lantaran kurang penddikan
asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya
ini selalu menarik seorang menteri
Ngomongmu ngawur tak jadi apa
asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan
Kerna begitulah cermin seorang mentri
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore
Kenanganku melayang ke saat itu
di tengah asyik nonton pawai
kau meremas pantatku
demikianlah kita lalu berkenalan
ialah setelah kutendang kakimu
dan sekarang setiap sore
bagaikan pisang yang ranum
aku rindu tanganmu
untuk mengupasnya)
Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti
Siang malam jagalah dia
Kemungkinan besar ia lelaki
Ajarlah berkelahi
dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang
Jangan boleh menlai orang dari waktanya
Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan
Kawan bisa baik sementara
Sedang lawan selamanya jahat nilainya
Ia harus diganyang sampai sirna
Inilah hakekat ilmu selamat
Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi
Jangan boleh ia nanti jadi profesor atau guru
Itu celaka, uangnya tak ada
kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara
Supaya tak usah beli beras
kerna dapat dari negara
dan dengan pakaian seragam
dinas atau tak dinas
haknya selalu utama
Bila ia nanti fasih merayu seperti kami
dan waktanya licin seperti saya, nah!
Ini kombinasi sempurna
Artinya ia berbakat masuk politik
Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen
Atau bahkan jadi menteri
paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore
Opelet-opelet memasang lampu
Prempuan-prempuan memasang gincu
Dan, abang, pesankan padaku
di mana kita bakal ketemu)
(sumber : ceritanet.com)