Selasa, 26 Januari 2016

Melankolia Pejuang

Setiap kita adalah pejuang. Penjuang kebahagian. Siapakah yang tidak ingin kebahagian. Bahkan melankolia remaja dan gejolak cinta pemuda sebenarnya adalah perjuangan bisu mencari kebahahian.

Adalah aneh ketika cinta mampu menyatukan dan menjadi perantara permusuhan atau fenomena saling menjauhi. Jangan-jangan permusuhan yang terjadi karena cinta sejatinya tidak di awali oleh cinta. Tak mungkin cinta mengawali perpisahan. Bisa jadi ego yang mengantarkan kepada perpisahan. Tetapi, semua itu pantas dijalani. Itu semua episode yang suatu saat nanti akan kita kenang dengan indah.

Atau mungkin keindahan persatuan hanya semu. Karena yang sejati adalah kesendirian dan kematian. Persatuan menjadi indah karena kita tahu semua ini akan berakhir.

Hmm sebuah premis yang semua orang tahu, namun mengapa sekarang premis itu terasa begitu menyentuh. Kenapa dulu tidak?

Ya, pada akhirnya kita semua adalah pejuang pencari kebahagian dan keabadian. Akankah itu semua kita temukan di gelora cinta yang biru dan meluap-luap? Ataukah pada kepasrahan proses alami dan intuisi yang kadang membawa kita ke tempat yang salah sebelum sampai ke tempat yang sebenarnya dan sejati ?

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons