Sabtu, 26 November 2016

Kontribusi Ulama Islam Dalam Ilmu Ekonomi

Bagi anda yang belajar ekonomi di sekolah menengah atau
mendalaminya lagi di perguruan tinggi tentu kenal dengan Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus hingga John Nash - ekonomo peraih hadiah nobel yang kisah hidupnya telah difilm-kan. Nama-nama ini adalah nama-nama ilmuwan barat tentunya. Namun, tahukah anda ada juga ilmuwan Islam yang punya pandangan tajam tentang ekonomi. Ilmuwan ini lebih dikenal sebagai ahli fiqih dan ulama dikalangan umat Islam.

Dia adalah Ibnu Taymiyah. Ilmuwan yang hidup pada abad 13 ini telah mengungkapkan pandangannya tentang hubungan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand). Hubungan antara supply dan demand sudah umum diketahui, saya tidak akan membahasnya di sini. Baru pada abad ke 18, Afred Marshal menjelaskan hubungan antara penawaran dan permintaan menggunakan diagram sebagaimana yanh kita kenal sekarang.

Kurva penawaran dan permintaan sebagaimana yang kita ketahui, meskipun terpisah sebenarya adalah satu kesatuan. Maksud saya, hubungan antara supply and demand adalah berupa siklus. Contoh : Pada saat suatu barang x yanh berkualitas dan unik diluncurkan di pasar, harganya cenderung tinggi karena permintaan atas barang tersebut pun tinggi. Selanjutnya, industri barang x berkembang. Produsen barang x bertambah. Para produsen pun berusaha memaksimalkan harga dengan meningkatkan volume produksi. Akibatnya adalah over-supply dan harga sedikit demi sedikit turun. Pada jangka panjang pasar jenuh, harga sampai pada titik terendah. Akhirnya, industri berinovasi dan mengembangkan produk baru agar pasar bergairah kembali. Lalu siklus berulang kembali.

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons