Kelas 3 SMA saya membaca buku karya Frans Magnis Suseno tentang Marxisme. Utipia Ideologi dan Pemikiran Marxisme ia tulis dengan bahasa akademis yang teknis dan tidak terlalu praktis untuk otak SMA saya. Jadi, tulisan ini hendak 'balas dendam' terhadap tulisan Frans Magnis dengan cara membuat tulisan tentang demokratisme. Tahun 1990an tidak pernah terpikirkan artis atau pertemuan rt menyinggung-nyinggung kata "demokrasi" atau "demokratis". Apa sebenarnya demokrasi dan demokratisme ?Istilah demokratisme mungkin aneh. Akan banyak yang menyanggah; 'tambahan -isme kan menunjukkan bahwa dia adalah ideologi, bukankah demokrasi itu sudah merupakan sebuah ideologi ?'. Kenyataannya tidak seperti itu. Silakan tanya ke warung-warung nasi atau ke pangkalan ojek dan becak. Tanyalah orang-orang di sana...