Minggu, 11 Desember 2011

Perjuangan Nunun vs Sondang

Dua nama yang ramai dibicarakan diakhir pekan ini adalah Nunun Nurbaeti dan SOndang Hutagalung. Nunun Nurbaeti adalah orang lama dengan kasus lama. Sementara Sondang adalah "pendatang baru" yang berusaha sekuat tenaga dan sepenuhnya nyawanya memperjuangkan aspirasi politiknya. Tidak ada kesamaan diantara mereka berdua. Satu-satunya kesamaan adalah dua-duanya menjadi headline di tengah jenuhnya berita dunia perpolitikan Indonesia

Dua-duanya mentok. Dua-duanya akhirnya tak bisa berbuat apa-apa. Nunun akhirnya tertangkap, dan Sondang akhirnya meninggal dunia. Pemuda kelahiran tahun 1989 ini harus mengorbankan nyawanya tanpa dunia tahu apa tepatnya aspirasi politiknya.

Analisis saya selalu tak bisa membiarkan satu peristiwa terjadi tanpa dihubungkan dengan peristiwa lain. Pertama mengenai penangkapan Nunun. Secara kemampuan, KPK bisa menangkap Nunun lebih awal. Entah mengapa, menjelang berakhirnya kepemimpinan yang sekarang seolah-olah menjadi lebih mudah. Ada banyak jeda waktu antara penetapan Nunun menjadi tersangka hingga sekarang. Ini yang mestinya menjadi pertanyaan.

Memang terlalu tendensius bila menganggap ada rekayasa terhadap penangkapan Nunun. Namun, fakta dan kejadian yang berdekatan bisa melahirkan spekulasi seperti itu. Kita tahu baru beberapa hari yang lalu DPR menetapkan pimpinan KPK perioder berikutnya. Kondisi ini mungkin juga membuat para pimpina KPK sekarang lebih leluasa menangkap Nunun. Mereka tak akan menderita konsekuensi politik apa pun. Toh beberapa waktu lagi tidak akan menjabat lagi.

Bila dibandingkan, Nunun dan Sondang seperti "Langit dan Bumi". Perjuangan Sondang cuma butuh modal beberapa puluh ribu. Ya, diketahui dia membawa 3 botol bensin untuk membakar dirinya. Sedangkan Nunun modalnya lebih besar, karena dia selalu bolak-balik 3 negara; Singapura - Malaysia - Thailand. Kecuali, kalau dalam masa pengobatannya Nunun meninggal dunia. Kalau dua-duanya meninggal dunia mungkin baru sepadan pengorbanan yang mereka berdua keluarkan demi "sesuatu" yang mereka yakini benar.

Ya, "sesuatu".... (tanpa banget)

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons