Kamis, 25 Juni 2009

Siapa Berani Melompat ?

Sebuah organisasi yang lahir dari kondisi yang terhimpit, sakit dan terpinggirkan akan memiliki militansi yang membuat semua mata terpaku ke arah mereka. Dalam konteks Indonesia, era kolonialisasi telah menyuguhkan perjuangan Diponegoro, Sisingamangaraja, Cut Nyak Dien hingga Pattimura/Thomas Matulessy yang dipenuhi dengan darah - tidak seperti pejuang reformasi yang pada akhirnya naik mobil ber-AC nan mewah.

Dalam konteks Palestina semua organisasi yang lahir adalah militan. Maka kalau semua militan parameter apalagi yang membuat sebuah organisasi menjadi garda depan perubahan ? Parameter apalagi yang membaut sebuah kumpulan 'berani-mati' menjadi lebih 'berani-mati' daripada yang lain?

Parameternya adalah Rasulullah SAW. Paremeternya adalah keberanian menyongsong surga, meski kaki masih menapak di bumi, yaitu keberanian menantang mati di medan jihad. Karena 'mati' di medan jihad adalah tiket VIP masuk surga dengan pengawalan bidadari bermata jeli.

Dalam konteks era dotcom dewasa ini, mereka adalah yang berani bermimpi besar dan 'melompat'. Bila di kaitkan dengan Palestina adalah mereka yang bercita-cita mengusir Yahudi dari tanah Palestina sejauh-jauhnya, meski ditengah-tengah mereka banyak penyeru perdamaian atau sekadar gencatan senjata 'main=main'. Mereka yang menonjol adalah yakin bahwa peradaban Islam bukanlah tandingan Kapitalis Amerika apalagi komunis-sosialis. Yaitu mereka yang yakin khilafah akan melindas semua keraguan barat dan keraguan umat Islam sendiri.

Maka apakah kita masih percaya dengan Partai-partai 'mainan' yang berebut kursi, namun tak pernah paham arti berjuang dengan darah dan luka yang menyayat-nyayat seperti di Indonesia ?

Berikut organisasi yang telah ikut bagian dalam pemilihan umum dalam Otoritas Nasional Palestina :

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons