Jumat, 19 Februari 2010

BISNIS UNTUK PEMULA

Benarkah Anda Sungguh-Sungguh Ingin Jadi Entrepreneur ?

Dalam tulisan ini anda akan belajar :
- Apa saja yang harus dimiliki seorang usahawan
- Mengenali alternatif-alternatif memulai bisnis
- Bagaimana memilih bidang bisnis awal
- Mengenali gambaran umum bisnis

Kisah seorang usahawan kadang tidak seimbang dengan realita. Anda hanya tahu ketika mereka sudah menjadi jutawan atau milyuner. Kisah mengenai tantangan, hambatan dan pengorbanan yang harus mereka berikan sering kali menjadi rahasia. Kadang ada juga yang terungkap, amat jarang yang belajar dari kisah mereka itu.
Oleh karena itu perhatikan poin-poin berikut dengan sesungguhnya. Poin-poin berikut akan menjadi bekal dalam mempertahankan bisnis di tengah dunia bisnis yang rumit dan penuh persaingan.
  • Kembangkan produk atau jasa yang layak beli
  • Berikan harga yang pantas pada produk anda dan promosikanlah. Apa gunanya produk anda bila tidak ada yang mengetahui keunggulan produk anda ?
  • Bertarunglah dalam persaingan. Kesuksesan anda akan menyingkirkan para pengikut (imitator)
  • Aturlah keuangan. Karena anda harus menghitung pendapatan, pengeluaran, pembayaran pajak dll
  • Perhatikan baik-baik perjanjian sewa dan evaluasi tempat kerja anda.
  • Jangan sampai terlewat perkembangan baru dalam dunia anda. Membaca akan membantu anda
  • Atur baik-baik karyawan. Anda harus tahu bagaimana cara yang baik menyewa, melatih dan mempertahankan karyawan terbaik.
Seorang usahawan kadang harus menghadapi persoalan pribadi penuh emosi. Kejadian ini juga tidak lepas dalam perjalanan bisnis para usaha multi-jutawan. Sakit berkepanjangan/parah, perceraian, pertikaian antar anggota keluarga yang berbisnis bersama-sama, kehilangan sahabat dan bahkan bunuh diri adalah bagian dari perjalanan usahawan yang sukses karena tetap fokus pad tujuan dan juga yang gagal karena tenggelam dalam permasalahan.
Jadi, apakah anda sudah siap ? Saya tidak sedang menakuti anda. Tetapi, sungguh saya ingin anda realistis dalam memulai usaha.Mungkin anda memiliki bekal yang lengkap untuk memulai usaha, namun kebanyakan orang tidak.
Entrepreneurial IQ
Kunci kesuksesan dan kebahagian dalam berusaha tidak ada yang pasti. Namun, bila anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban ”ya”, bisa jadi anda punya kualitas dan cara berpikir yang diperlukan untuk memulai bisnis kecil-kecilan dengan sukses. Jangan kecewa dengan pertanyaan yang tidak dapat anda jawab. Tidak ada usahawan yang sempurna. Bagian dari bisnis yang berhasil adalah mengetahui apa yang mampu anda lakukan dan apa yang tidak mampu anda lakukan sekaligus tahu cara yang kreatif mendapatkan dari orang lain.
1. Apakah anda seorang self-starter ? Anda menyukai tantangan ? Apakah anda tahan banting ? Apakah anda mau melakukan penelitian (research) untuk memecahkan masalah ?
Di awal usaha anda harus memikirkan dan mengatur berbagai hal secara detil. Sukses dalam usaha adalah hasil dari menyelesaikan berbagai pekerjaan kecil dengan baik.
Jika anda terbiasa di perusahaan besar dimana hari-hari dihabiskan untuk rapat dan tak pernah lewat gossip dan politik kantor, dengan pertanggung-jawaban (accountablity) yang lemah, anda mungkin tidak akan sukses dan bahagia menjalankan bisnis anda sendiri.
2. Apakah anda menghargai kemandirian dan pengendalian-diri (self-control) ?
Di masa awal-awal anda menjalankan usaha, anda harus bisa menikmati bekerja untuk diri sendiri. Jika anda seorang yang mudah bergaul, anda akan mendapatkan banyak kontak bisnis. Namun, anda harus dapat membedakan antara berhubungan dengan karyawan, dengan sesama jaringan bisnis dan pelanggan.
3. Apakah anda mampu memelihara komitmen terhadap ide, produk dan prinsip ?
Kebanyakan usahawan bekerja 50 jam seminggu atau 8 jam sehari-bila dihitung setahun sekitar 2.500 jam. Jika produk, jasa atau apapun yang anda kejar tidak membuat anda gembira dan anda tidak mampu memotivasi yang lain untuk terus bekerja keras untuk anda, maka anda akan merasa tahun itu berlalu dengan lambat.
Salah satu alasan terburuk dalam memulai sebuah usaha adalah mengejar kekayaan finansial. Jangan salah paham dulu – jika anda ahli dalam bidang anda dan tahu cara memasarkan produk anda, mungkin anda akan menghasilkan lebih banyak uang. Tetapi, bagi sebagian orang uang bukanlah satu-satunya motivasi.
4. Apakah anda rela berkorban secar finansial dan hidup sedikit kekurangan sebelum dan selama anda memulai usaha di tahun-tahun awal ?
”Hiduplah seperti seorang mahasiswa, sebelum dan selama anda membangun bisnis”, ujar James Collin – guru bisnis terbaik di sekolahku yang ia berikan sebelum memulai bisnis.
Dalam rangka mewujudkan mimpi bisnis anda, penuhilah kebutuhan anda sebaik mungkin sebelum dan sesudah memulai bisnis. Tetapi jika menjalankan bisnis membuat anda bahagia, mengorbankan jalan-jalan ke tempat mahal, mobil yang mahal, baju-baju design mutakhir dan $ 3 di kafe sebelah tidaklah menyakitkan.
5. Apakah anda sadar meski yang memiliki usaha adalah anda sendiri, anda masih harus melapor kepada bos ?
Selain godaan penghasilan tinggi, alasan lain mengapa banyak orang salah memasuki dunia bisnis adalah mereka lelah bekerja untuk orang lain. Bos yang menjengkelkan dan menyebalkan bisa membuat setiap orang ingin menjadi seorang entrepreneur. Saya memahaminya – saya pernah mengalaminya.

Problematika Pemimpin

Menjawab pertanyaan yang anda tak tahu jawabannya
Menjadi pemimpin tidak menjamin anda mempunyai jawaban terhadap segala pertanyaan. Pada kenyataannya, pemimpin tidak mungkin lepas dari ’takdir’nya untuk diberi pertanyaan. Termasuk pertanyaan yang benar-benar anda tidak tahu jawabannya. Tetapi jangan panik dulu. Baca solusinya di paragraf berikut.
Pertama, perhatikan pertanyaan yang diberikan kepada anda. Telitilah apakah itu pertanyaan-opini atau pertanyaan-fakta. Jika anda ditanya tentang opini, jawablah ”Menurut saya itu pertanyaan bagus. Saya belum pernah ditanya tentang hal itu sebelumnya. Beri saya waktu untuk menjawabnya. Saya akan menjawabnya nanti.” Dan kemudian kewajiban anda adalah mencari jawabannya. Simple kan ?
Jika pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan-fakta, maka jawablah
”Saya tidak tahu, tapi saya akan memeriksa faktanya dan segera kembali ke anda” Selama anda konsisten dengan kata-kata itu maka harga-diri anda sebagai pemimpin tidak akan hanyut terbawa sungai kehinaan.

Seni Berkata ”Tidak !”
Kata ”Tidak” berarti tidak. Tidak ada kemungkinan lain. Sebagian pemimpin atau orang tua sering mencampur adukkan antara ”tidak” dan ”mungkin”. Kadang mereka menjawab ”mungkin” untuk sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan. Dan menjawab ”tidak” untuk sesuatu yang masih ada kemungkinan untuk dilakukan.
Setelah berkata ”tidak” pemimpin harus memperlihatkan alasan mengapa sesuatu tidak boleh dilakukan. Jika tidak, Selamat anda baru saja menjadi pemimpin otokratik.
Fokuslah pada kriteria-kriteria mengapa suatu keputusan menghasilkan jawaban tidak. Seorang guru menerangkan bagaimana proses terjadinya suatu keputusan untuk tidak melakukan sesuatu. Tetapi, seorang pemimpin menjelaskan data-data yang dipertimbangkan dan kriteria-kriteria keputusan untuk tidak melakukan sesuatu. Dengan begitu, pemimpin tidak hanya men-transfer pengertian tetapi juga membuat para pengikut bisa mempraktikan proses pengambilan keputusan yang sama di lain waktu.

Pertanyaan yang Tidak Boleh Dijawab
Rahasia negara, rahasia perusahaan, analisis strategi persaingan adalah 3 contoh informasi yang tidak boleh anda sebarkan. Selain 3 hal itu, anda bisa menambahkan sendiri sampai bosan.
Situasi ini adalah yang paling menyebalkan bagi seorang pemimpin. Karena suatu hal pemimpin harus merahasiakan informasi, bahkan terhadap orang-orang yang secara emosional dan pribadi adalah orang yang telah terbiasa berbagi segala macam info dan berita.
Tak ada solusi sempurna untuk hal ini, kecuali anda harus bertahan pada posisi anda (tidak menjawab pertanyaannya) dan berharaplah hubungan anda tidak terkacaukan oleh situasi ini. Mungkin alternatif jawaban dari Epstein bersaudara berikut bisa membantu anda.
“Sometimes it’s difficult to be a leader. One of the most difficult parts of leadership for me is when my responsibility to the members of my team comes into conflict with my responsibilities as a leader in our organization. This is one of those times. I will not be able to be as open with you now as I have in the past. That being said, I want you to know that I will tell you all that I can as soon as I can. I realize this puts a strain on our relationship as a team. I can only hope that my behavior in the past will allow you to trust my behavior now.”

”Kadang-kadang menjadi pemimpin itu sulit. Saat-saat sulit itu adalah ketika muncul konflik antara tanggung-jawabku kepada anggota tim dengan tanggung-jawabku sebagai pemimpin dalam organisasi. Saat ini saya tidak dapat seterbuka sebagaimana dulu. Namun begitu, saya ingin anda tahu bahwa saya akan segera memberi tahu apa yang saya bisa jawab secepatnya mungkin. Saya tahu ini menimbulkan ketegangan dalam tim. Saya hanya berharap perilaku saya di masa lalu membuat anda jadi percaya terhadap apa yang saya lakukan sekarang.”

(sumber : 78 Important Questions Every Leader Should Ask and Answer by Chris & Clarke Epstein)

Rabu, 17 Februari 2010

Tren Kegilaan Mahasiswa

Mahasiswa Makasar Tawuran (Lagi..)
Menurut pengamatan penulis sudah beberapa kali mahasiswa di Makasar diberitakan tawuran. Mahasiswa di Jakarta pun pernah diberitakan tawuran. Namun, itu tidak menjadi "tren". Sekarang berita mahasiswa yang tawauran di Jakarta sudah tidak ada. Tulisan ini tidak sedang mendeskriditkan mahasiswa di daerah tertentu, tetapi hendak memotret tren apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat.

Menyayat hati bila kita membuka mata lebar-lebar dan menemukan kondisi pendidikan d(baca:orang-orang terdidik) di Indonesia. Pertama dari segi Undang-undang, adanya UU BHMN (baca:biaya makin mahal), kemudian adanya kekerasan dalam lembaga pendidikan (IPDN, STIP dll), moral pendidik dan anak didik (ayam kampus, tawuran, plagiat, kebocoran UN dll), kualitas lulusan lembaga pendidikan (pengangguran terdidik), kebijakan pendidikan (UN gaji guru dll). Daftar itu akan terus bertambah.

TREN KEGILAAN INTERNASIONAL

Gerakan Majnun Internasional
Kita catat dulu catatan para penjajah internasional jenis mutakhir: “Kita adalah kekuatan yang invisible. Organisasi, institusi dan individu-individu di Negara-negara jajahan kita bikin secara tidak sadar bekerja untuk kepentingan kita. Tujuan kita yang sebenarnya tidak boleh diketahui oleh mereka, dengan membikin mereka justru merasa melawan kita, padahal sedang menjalankan disain-disain kita”.

“Aktor-aktor yang menjalankan program internasional kita bukan orang-orang kita, melainkan tokoh dan aktivis masyarakat negara jajahan, seluruh agen polisi internasional, bankers, industrialis, ekonom, politisi, termasuk public figure, pemimpin-pemimpin informal. Mereka sangat penting karena mereka menjalankan sekaligus melindungi kita, sambil meyakini bahwa mereka sedang melawan kita”.

“Kita dorong semangat dan egoisme mereka dan kebutuhan mereka untuk sukses. Padahal mereka tak lebih bagaikan macan dengan jiwa domba karena mereka tidak punya visi tentang kemauan kita sebenarnya. Siapa yang akan menyangka bahwa orang-orang terkenal ini sebenarnya kita yang mengatur naik ke panggung, sesuai rencana besar kita”.

Tidak mungkin itu semua kita urai dalam tulisan pendek. Jadi kalau berminat, jadikan PR saja, pelan-pelan dipelajari sambil nanya sana sini. Selebihnya, berikut ini saya sedikit menambahi sketsa-sketsa.
Flu atau pilek itu ‘icon’ nya hidung. Gambar orang flu berpusat pada hidung, umbel dan sapu tangan, ditambah gebres-gebres, demam dan awak ndhrudhuk.

Tetapi apakah flu berpusat di hidung? Tidak. Hidung tidak ikut flu, yang flu adalah kondisi menyeluruh dari tubuh, hidung menanggung akibatnya dan paling tersiksa. Jadi kalau menyembuhkan flu, bukan hidung fokus perhatian metoda kuratifnya.

Demikian juga kalau Anda melihat dan menilai soal narkoba, bukanlah narkoba pusat masalahnya. Narkoba “hanya” batalyon-batalyon tentara penjajah internasional yang disebar ke seluruh pelosok bumi. Batalyon pasukan neo-kolonialisme mondial lainnya dikirim menyerbu pasar ekonomi, info media, universitas dan sekolah, lembaga pemerintahan dan perwakilan rakyat dan semua lini kepengurusan sejarah suatu bangsa, termasuk menjadi rayap-rayap dalam berbagai konsep, ideologi dan aturan-aturan hukum dan birokrasi.

Ada juga pasukan “lelembut” dikirim ke dalam otak kepala manusia, ke dalam hatinya, memasukkan, mendesakkan dan mendominasikan virus-virus cara berpikir, irama selera, trend, sikap budaya, kecenderungan sosial dan apapun saja “software” kehidupan manusia. Batalyon pasukan lelembut ini dengan sendirinya terbawa sampai ke bilik-bilik pribadi, masuk rumah-rumah ibadah, bahkan mempengaruhi cara manusia memperlakukan Tuhan, Malaikat, Nabi dan Kitab Suci. Tiba-tiba saja pada suatu hari ketahuan bahwa kita yang yakin bahwa kita ini pandai dan saleh, ternyata kita adalah prajurit bantuan yang ikut melaksanakan tugas Gerakan Majnun Internasional.

Sabtu, 26 Desember 2009

Paul Coelho : Mengejar "Legenda Pribadi"

Saya sudah membaca sebuah buku karya Paul Coelho, seorang penulis novel dari Brazil. Buku itu berjudul ‘Sang Alkemis’. Bercerita tentang seorang bocah gembala daratan Spanyol mencari ‘legenda pribadi’ ke daratan Mesir. Sempat saya mengira Paul Coelho punya latar belakang Islam, atau paling tidak pernah intens berinteraksi dengan Islam. Namun, ia hanya penulis biasa yangtinggal di Brazil. Di biografi singkatnya -yang saya baca di wikipedia, tidak disebut-sebut Islam atau negeri timur tengah.
Saya sekarang tidak begitu tertarik dengan legenda ‘legenda pribadi’ versi Paul Coelho. Karena sekarang saya sedang mencari ‘legenda pribadi’ku. Kata para trainer motivasi, setiap harus punya visi hidup. Sesuatu yang benar-benar saya inginkan dan amat berarti dalam hidupku.
Sebuah nama mengganggu pikiranku. Seperti Fatima mengganggu pikiran Santiago dan hampir membuat ia mengurungkan niatnya mencari ‘legenda pribadi’. Toh, akhirnya ia meninggalkan oasis itu dan sekaligus meninggalkan Fatima sendiri. Bagiku, karakter Fatima adalah seseorang yang kuat dan memahami posisinya sebagai wanita padang pasir. Itu terlihat ketika ia tidak menghalangi kepergian Santiago ke Pyramid, meski itu membuatnya seperti wanita padang pasir lain. Menunggu suami mereka pulang dari lautan pasir selama bertahun-tahun. Sebagian dari mereka mendapati apa yang mereka nantikan. Sebagian masih menanti. Mungkin sampai mati. Namun, itulah wanita padang pasir dan itulah dirinya, pikir Fatima. Siapakah dia ? Diakah ‘Fatima’ sebagaimana dalam kisah hidup Santiago ? Kalau iya, saya bisa kembali kepadanya kapan saja ? Seperti domba-domba gembalaan Santiago, mereka bisa mencari rumput di lapangan manapun toh pada akhirnya mereka akan kembali pada Santiago dan menuntun mereka ke kandang dan kemudian mencari padang rumput lain esok hari.
Humbeto Coelho adalah seorang sastrawan yang cukup mumpuni. Bisa dilihat dari peredaran bukunya yang lintas benua. Di Indonesia saja salah satu bukunya menjadi best seller. Sayang saya belum membaca buku terbarunya yang beberapa waktu lalu dipajang di Gramedia.
Gaya Menulis

Seperti apa gaya menulisnya, terutama dalam novel “Sang Alkemis”. Seperti sebagaimana penulis besar menuturkan kisahnya, Coelho mampu menghidupkan karakter Santiago sebagai gembala yang telah bertahun-tahun mengitari daratan Spanyol. Ia tahu bagaimana musim berubah, daerah mana yang ada rumput, kebiasaan domba-dombanya hingga keadaan kota-kota yang disinggahinya. Sebagaimana perilsaya kesehariannya, hati Santiago pun adalah seorang pengelana. Sebagai penggembala, ia beruntung bisa membaca. Bila badan Santiago berkelana di daratan Eropa, sementara hatinya berkelana ke benua-benua yang jauh lewat buku yang ia baca. Bisa dikatakan kegiatan Santiago selain menggembalakan kambing dan menjual bulunya adalah membaca buku. Begitu buku yang ia baca selesai dibaca, ia tukarkan dengan buku lainnya. Begitu seterusnya. Hingga dari bacaannya itulah akhirnya ia memulai perjalanan mencari “legenda pribadi” yang menjadi ’tulang’ novel ini.
Latar belakang Paul Coelho sebagai penulis sukses amat mempengaruhi cerita novelnya. Kesuksesan yang diraihnya, membawa kepada pertanyaan, apakah kesuksesan yang ia rasakan benar-benar yang ia dambakan ? Bisa jadi yang ia cari adalah jati diri - sebagai mana dikutip di ensiklopedi bebas wikipedia. Namun, apapun yang ia cari; apa yang sekarang di dapat bukanlah apa yang ia cari.
Mungkin, novel “Zahir” bisa lebih menggambarkan perjalanannya mencari ‘legenda pribadi’ atau ‘jati diri’ atau apapun itu. Dengan sudut pandang orang pertama, dapat kita rasakan sulitnya perjalanan ‘aku’ (dalam karakter novel) menemukan kehidupannya.
Bagi saya, mencari ‘legenda pribadi’ adalah sebuah permasalahan, dan mencari apa yang seharusnya menjadi ‘legenda pribadi’ juga sebuah persoalan lain.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons