Rabu, 17 Februari 2010

TREN KEGILAAN INTERNASIONAL

Gerakan Majnun Internasional
Kita catat dulu catatan para penjajah internasional jenis mutakhir: “Kita adalah kekuatan yang invisible. Organisasi, institusi dan individu-individu di Negara-negara jajahan kita bikin secara tidak sadar bekerja untuk kepentingan kita. Tujuan kita yang sebenarnya tidak boleh diketahui oleh mereka, dengan membikin mereka justru merasa melawan kita, padahal sedang menjalankan disain-disain kita”.

“Aktor-aktor yang menjalankan program internasional kita bukan orang-orang kita, melainkan tokoh dan aktivis masyarakat negara jajahan, seluruh agen polisi internasional, bankers, industrialis, ekonom, politisi, termasuk public figure, pemimpin-pemimpin informal. Mereka sangat penting karena mereka menjalankan sekaligus melindungi kita, sambil meyakini bahwa mereka sedang melawan kita”.

“Kita dorong semangat dan egoisme mereka dan kebutuhan mereka untuk sukses. Padahal mereka tak lebih bagaikan macan dengan jiwa domba karena mereka tidak punya visi tentang kemauan kita sebenarnya. Siapa yang akan menyangka bahwa orang-orang terkenal ini sebenarnya kita yang mengatur naik ke panggung, sesuai rencana besar kita”.

Tidak mungkin itu semua kita urai dalam tulisan pendek. Jadi kalau berminat, jadikan PR saja, pelan-pelan dipelajari sambil nanya sana sini. Selebihnya, berikut ini saya sedikit menambahi sketsa-sketsa.
Flu atau pilek itu ‘icon’ nya hidung. Gambar orang flu berpusat pada hidung, umbel dan sapu tangan, ditambah gebres-gebres, demam dan awak ndhrudhuk.

Tetapi apakah flu berpusat di hidung? Tidak. Hidung tidak ikut flu, yang flu adalah kondisi menyeluruh dari tubuh, hidung menanggung akibatnya dan paling tersiksa. Jadi kalau menyembuhkan flu, bukan hidung fokus perhatian metoda kuratifnya.

Demikian juga kalau Anda melihat dan menilai soal narkoba, bukanlah narkoba pusat masalahnya. Narkoba “hanya” batalyon-batalyon tentara penjajah internasional yang disebar ke seluruh pelosok bumi. Batalyon pasukan neo-kolonialisme mondial lainnya dikirim menyerbu pasar ekonomi, info media, universitas dan sekolah, lembaga pemerintahan dan perwakilan rakyat dan semua lini kepengurusan sejarah suatu bangsa, termasuk menjadi rayap-rayap dalam berbagai konsep, ideologi dan aturan-aturan hukum dan birokrasi.

Ada juga pasukan “lelembut” dikirim ke dalam otak kepala manusia, ke dalam hatinya, memasukkan, mendesakkan dan mendominasikan virus-virus cara berpikir, irama selera, trend, sikap budaya, kecenderungan sosial dan apapun saja “software” kehidupan manusia. Batalyon pasukan lelembut ini dengan sendirinya terbawa sampai ke bilik-bilik pribadi, masuk rumah-rumah ibadah, bahkan mempengaruhi cara manusia memperlakukan Tuhan, Malaikat, Nabi dan Kitab Suci. Tiba-tiba saja pada suatu hari ketahuan bahwa kita yang yakin bahwa kita ini pandai dan saleh, ternyata kita adalah prajurit bantuan yang ikut melaksanakan tugas Gerakan Majnun Internasional.

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons