Sekian pidato pada bulan ini bertemakan bencana. Sekian khutbah-khutbah di mesjid dan gereja menyinggung-nyinggung masalah bencana. Obrolan selepas pergi ke pura, vihara atau klenteng juga tak luput membicarakan masalah bencana. Mereka bicara tentang Merapi yang "merokok" dan memakan korban 6 orang. Mereka bicara tentang Mentawai yang "main air" dan menewaskan ratusan orang.
Semua itu adalah cerita yang "adiktif". Enak untuk dijadikan bahan pidato. Pendengarnya akan merasa dalam ekstase dan tiada tara hanya untuk dilupakan setelah selesai. Dan kesimpulannya pun sama setiap saat dan setiap tahun; "Manusia harus berubah agar bencana tidak datang lagi". Dan kemudian forum-forum itu bubar dan tidak ada perubahan apa pun yang terjadi di antara para jamaah atau peserta forum. Dan jangan pula berharap orang lain yang tak pernah mendengar pidato itu akan berubah.
Manusia Indonesia memang tidak perlu berubah sepertinya. Kita sudah terbiasa dengan bencana. Dan bencana lama-lama jadi teman lama yang kalau tidak pernah muncul dikangeni tetapi kalau muncul malah bikin ribut. Dan satu kesimpulan dan hikmah yang muncul dari bencana-bencana itu adalah : SEMAKIN KERAS BENCANA MENGINDIKASIKAN KEBEBALAN INDONESIA UNTUK MAU BERUBAH DAN MELANGKAH KE WILAYAH BARU DAN SEGAR.
Selamat menikmati (kebebalan) Indonesia...
Sabtu, 30 Oktober 2010
Bencana dan Hikmah
00.57
adi rahman
0 comments:
Posting Komentar