Saya teringat kisah sebuah pohon yang masing-masing bagiannya berebut pengakuan; jasa siapa yang lebih menentukan. Akar merasa dirinya paling karena pohon tidak akan berdiri kokoh menantang angin tanpa adanya akar. Namun, daun tak mau kalah. Tanpa dirinya - ujar daun, pohon tak bisa tumbuh besar dan menghasilkan buah, karena daunlah yang ‘memasak’ bahan makanan melalui proses fotosintesis. Buah tak tinggal diam. Buah merasa paling penting karena adanya akar, batang, daun atau yang lain, pohon ‘hanya’ sebatang pohon. Buahlah yang membuat pohon bermanfaat dan dilirik manusia. Maka pada buahlah nilai sebuah pohon ditentukan - pikir buah.Moral dari cerita ini ‘sederhana’, semua bagian sebenarnya penting. Tak ada yang lebih penting satu daripada yang lain. Kisah di atas mirip dengan kisah serdadu...