Nama lengkap beliau adalah Gita Irawan Wirjayawan. Suami dari Yasmin
Stamboel ini lahir Jakarta, 21 September 1965.
Mantan menteri perdagangan dan kepala BKPM ini lahir dari kalangan darah biru.
Ayahnya bernama Wirjawan
Djojosoegito adalah seorang profesor kedokteran di Jogja. Garis
keturunan penggemar jazz ini berasal dari keluarga santri, ningrat, dan
terdidik. Kakek Gita Wirjawan, Raden Ngabehi Hadji Minhadjurrahman
Djojosoegitoadalah ketua Muhammadiyah Cabang
Purwokerto, yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan KH.
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur melalui isteri Rois Akbar, yakni Mbah
Hasyim Putri dan pendiri Nahdatul Ulama, KH. Hasyim Asyhari.
Dari latar belakang ini tak heran, Gita Wirjawan mengenyam pendidikan
yang tidak kaleng-keleng. S1 jurusan Business Administration didapatkan dari University
of Texas, Austin pada tahun 1988. Setahun kemudian, pada jenjang master, beliau
mendapatkan MBA (Master Business Administration) dari Baylor University.
Kemudian di tahun 2000 Gita Wirjayawan mendapatkan a master's degree in Public
Administration dari Harvard University's John F. Kennedy School of Government.
Untuk bidang akuntansi, beliau merupakan orang yang qualified mengotak-atik
neraca dan laporan laba rugi. Hal ini dibuktikan dengan sertifikat akuntan atau
CPA (Certified Public Accountant) yang ia dapatkan di negara bagian Texas,
Amerika Serikat.
Bila melihat Ancora Foundation, wadah filantropis Gita Wirjayawan dibawah
Ancora grup, lembaga ini masih concern dengan dunia pendidikan. Dengan motto “building
a nation through education”, website ancora foundation terdiri dari satu
halaman dengan tampilan simple dan elegan. Menu-menu yang ada menunjukkan
perhatian besar ancora kepada dunia pendidikan di Indonesia. Ada tiga menu
utama dalam website tersebut, yaitu Scholarship Management, Teacher Empowerment
dan Community Learning. Sayangnya, tidak ada atau pun belum ada informasi kapan
dan bagaimana kesempatan mendapatkan bantuan beasiswa pendidikan bisa
diberikan. Yang ada hanya alamat email yayasan Ancora Foundation. Jadi, kalua anda,
rekan-rekan semua ingin punya kemampuan dan keinginan untuk studi di Harvard kontak
saja email yang ada di website tersebut. Kalau tembus, kabar-kabar ya… biar
semakin banyak putra/putri Indonesia yang bisa sekolah di Harvard.
Dalam satu kesempatan, di ITB, Gita Wirjayawan menyatakan sedikit dari
mahasiswa Indonesia yang sekolah di Harvard, ia yang membiayai. Pertama kali
saya mendengar ini, saya kira beliau menyekolahkan anaknya di Harvard, tetapi
ternyata beliau memberikan beasiswa melalui Ancora Foundation.
Di sisi lain, pendidikan tinggi Indonesia semakin tertinggal secara
global. Menurut laporan THE (Times Higher Education) Universitas terbaik
Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, berada di ranking 800 besar dunia.
Fakta ini memprihatinkan mengingat banyak diaspora Indonesia, termasuk menteri
pendidikan RI yang jebolan Harvard University. Mampukah jebolah-jebolan luar
negeri ini mengangkat pendidikan Indonesia.
Sebuah working paper berjudul “Poverty, Education, and Health in
Indonesia: Who Benefits from Public Spending?”, menyimpulkan bahwa efek
ketersedian pendidikan dasar dan menengah lebih mengena untuk kalangan miskin
ke bawah, daripada pendidikan tinggi. Mungkin ini yang harus dipikirkan oleh
lembaga-lembaga amal pendidikan seperti Ancora foundation dan – tentu saja –
oleh pemerintah. Ketersedian bantuan pendidikan dan beasiswa yang jor-joran
selama ini lebih banyak diperuntukan untuk pendidikan tinggi melalui LPDP,
Program 5000 doktor dan beasiswa-beasiswa khusus dari masing-masing kementrian.
Mengejar kompetensi lulusan PT dengan kampus merdeka memang ide
cemerlang. Lulusan PT akan menjadi manusia berkualitas dan tanggung bersaing di
pasar global. Pertanyaannya: Lalu bagaimana
dengan mereka yang hanya lulus SD? Bagaimana dengan remaja-remaja
tanggung yang berangkat sekolah tanpa bekal serupiah pun? Mereka yang tak yakin
bulan depan bisa bayar SPP? Bagaimana juga dengan para lulusan SMA yang rela
jadi buruh kasar sambal melamun dan iri melihat tetangganya yang kaya pergi
kuliah?
Adakah yang mau bantu jawab?
0 comments:
Posting Komentar