Senin, 31 Januari 2011

Catatan Singkat Untuk Vonis Ariel

Begitu tahu vonis Ariel di televisi kemarin, saya langsung teringat beberapa berita di surat kabar beberapa belas tahun lalu. Dahulu begitu ada orang yang tertangkap basah berbuat asusila akan segera dihukum oleh masyarakat. Hukumannya antara lain; diarak keliling kampung, dinikahkan paksa, diusir atau hukuman adat lainnya. Dibeberapa daerah konon masih ada hukuman adat seperti itu. Namun, semakin lama hukum adat itu kian ditinggalkan. Mungkin karena sudah UU Pornografi dan Pornoaksi. Zaman sekarang "definisi" tertangkap basah berkembang. Ini karena adanya teknologi baru, terutama ponsel berkamera dan internet. Kalau dahulu tertangkap basah itu ketika laki-laki perempuan ketahuan menginap di kamar atau dirumah. Kalau sekarang apakah gambar adegan begituan sudah bisa dikategorikan...

Sabtu, 22 Januari 2011

Soliditas Birokrasi Pascapilkada

Tahun ini (2009) ada 17 daerah kota/kabupaten di Jateng yang mengagendakan pilkada langsung. Empat belas daerah sudah melaksanakan agenda itu dengan segala plus-minusnya. Terdapat perkembangan menarik yang terkait dengan peran, posisi dan tanggung jawab birokrasi dalam politik pilkada, yang nyaris luput dari perhatian banyak pihak, termasuk kalangan pers.YANG dimaksud dengan perkembangan menarik adalah muncul kecenderungan yang kuat bahwa ketika kesempatan terbuka lebar, para birokrat memiliki kemauan untuk ikut memperebutkan jabatan politik. Mereka mengajukan diri sebagai kandidat pasangan calon kepala daerah atau wakil kepala daerah. Mereka umumnya top manager atau middle manager di daerah, khususnya yang duduk pada eselon II seperti sekretaris daerah (sekda), kepala dinas, kepala badan,...

DEMOKRASI DAN KEKECEWAAN

17 Oktober 1952: di pagi hari itu sekitar 5000 orang muncul di jalanan Jakarta. Pada pukul 8, mereka sudah berhimpun di luar gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Tak jelas siapa yang memimpin dan organisasi apa yang mengerahkan mereka, tapi yang mereka tuntut diutarakan dengan tegas: “Bubarkan Parlemen”. Kata sebuah poster, “Parlemen untuk Demokrasi, bukan Demokrasi untuk Parlemen”. Tak lama kemudian mereka memasuki gedung perwakilan rakyat itu, menghancurkan beberapa kursi dan merusak kantin yang biasanya diperuntukkan bagi para legislator. Dari sini, rombongan demonstran bergerak ke jalan lagi. Peserta makin bertambah besar. Akhirnya mereka, mencapai 3o ribu orang banyaknya, sampai ke Istana Negara. Mereka ingin menghadap presiden. Bung Karno, yang mengetahui apa yang dituntut...

Empat (4) Alasan Mengapa Gayus Bukan Penjahat “Kelas Teri”

Banyak orang bilang, Gayus Tambunan – tersangka penyuapan kasus pajak, hanya penjahat kelas teri mengingat golongannya yang hanya 3A. Tetapi, fenomena-fenomena yang terus berkembang mengindikasikan bahwa “paus” dan “big fish” itu adalah Gayus sendiri. Argumentasi berikut dibangun dari pernyataan Gayus pasca pembacaan vonis atas dirinya pada hari Rabu 19 Januari 2011 :Katakanlah pernyataan Gayus bahwa John Jerome mengaku bahwa dirinya anggota CIA dan Deny Indrayana men-supervisi aktivitasnya adalah benar, berarti posisi Gayus sama pentingnya dengan Jerome dalam misi CIA di Indonesia. Seorang anggota CIA tak akan begitu saja mengaku identitas dirinya pada sembarang orang. Dalam keadaan tidak tertekan anggota CIA tidak akan mengakui identitasnya kecuali pada koleganya, atasannya...

Kamis, 20 Januari 2011

Jenis-Jenis Shalawat

Lafaz-lafaz Susunan para Ulama Shalawat "Tafrijiyah"Shalawat "Munjiyah"Shalawat "Badawiyah"Shalawat "Nurul Anwar"Shalawat Mohon syafaat di Hari KiamatShalawat Agar diperkenankan berziarah ke Makam Rasulullah saw.Shalawat Agar diperkenankan berziarah ke Baitul HaramShalawat "Al-Fatih"Shalawat "Sa'adatud-Darain"Shalawat memohon panjang umur dan mendapat rezekiShalawat "Ra'ufurahhimShalawat "Al-Wahiditsani"Shalawat "Alfiyyah"Shalawat "Al-Qadril 'Azhim"Shalawat "Al-Qurasyi"Shalawat "An-Nabiyyul Ummi"Shalawat "Adz-Dzatiyyah"Shalawat untuk memperoleh rasa aman dari segala hal yang menakutkanShalawat "Al-Faraji"Shalawat "Thibbul Qulub"Shalawat "Ahmad Shibagh"Shalawat "Ar-Rizqi"Shalawat "Kunuzul Asrar"Shalawat Ibnu Mas'udShalawat untuk memperoleh Kegembiraan sepanjang masaShalawat IghatsahShalawat...

Minggu, 16 Januari 2011

image box

...

Sabtu, 15 Januari 2011

Netralitas Birokrasi

Oleh : Ida Syafrida Harahap Administrasi negara tidak banyak mendapat perhatian di negara ini. Namun, reformasi birokrasi menjadi salah satu tawaran dalam pembenahan sistem penyelenggaraan negara. Meskipun tidak sama, keduanya memiliki keterkaitan. Administrasi negara tidak akan baik tanpa adanya sistem birokrasi yang efektif dan efisien. Sebaliknya, birokrasi yang cenderung gemuk dan korup akan membentuk sistem administrasi negara yang tidak dapat melayani masyarakat. Untuk mudahnya, administrasi negara adalah salah satu organ birokrasi.Di beberapa negara, Jerman misalnya, administrasi negara menjadi lembaga negara profesional, terpisah dari fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Administrasi negara di sini memegang fungsi administratif...

Minggu, 09 Januari 2011

The Religious Background of the Java War 1825 1830

The Religious Background of the Java War 1825 1830Nov, 2010On October 4th 2010, the Graduate School of Universitas Gadjah Mada held the first general lecture for new students of 2010/2011 as it was opened by the Director of The Graduate School, Prof. Dr. Hartono. Prof. Dr. Peter Carey from Oxford University gave the lecture of "The Religious Background of the Java War 1825-1830", a product of his dissertation research about Pangeran Diponegoro.Peter Carey explained that his focus of research was on the figure and personal life of Diponegoro, not his figure as the commander of war. The Diponegoro's personality was obviously portrayed through photographs and paintings by Raden Saleh. Although he belonged to the palace noble family, he dressed like an ordinary person, with robe, serban and button...

Senin, 03 Januari 2011

Catatan Akhir Tahun 2010

Akhir tahun 2010 diakhiri dengan evoria sepakbola. Setelah sekian lama tv-tv memajang kisah, intrik dan 'prestasi' politisi giliran para pemain sepakbola yang menjadi head lines. Bukan nama SBY, Budiono, Sri Mulyani, Aburizal Bakrie, Anas Urbaningrum atau Hatta Rajasa yang muncul, namun nama Irfan Bachdim, Cristian Gonzales, Firman Utina dan Alfred Riedl. Setahun lalu nama-nama itu hanya akrab di komunitas tertentu.Yang menarik, para politisi ikut ber-evoria sepakbola pula. Sekian orang politisi muncul di GBK, beberapa lagi dengan "pede" mengeluarkan statemen di media mengenai sepakbola dan tak segan mengadakan nobar di halaman rumahnya. Namun, ada politisi yang lebih kreatif dengan mengundang Timnas makan dan dengan bangga mengumumkan pada khalayak menghibahkan tanahnya yang luas untuk PSSI....

Pages 381234 »
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons